Selasa, 18 Juni 2013

Mengenali Pikiran Anda


alt

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan (dan kesehatan mental) sebagai: “Kesehatan adalah kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial yang menyeluruh dan tidak hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan. Kesehatan mental merupakan bagian integral dari definisi ini.”

 Berapa banyak dari kita yang benar-benar mengetahui apakah Kesehatan Mental itu?  Tidak saja satu jawaban tunggal karena penyakit mental tidak hanya depresi, kecemasan, dan insomnia tetapi beberapa diantaranya terlihat sangat kompleks dan dalam banyak kasus merupakan intelektual yang berbahaya.

Saya melakukan sesuatu dalam perjalanan ke tempat kerja beberapa hari lalu, sebagian karena ketidakpercayaan namun sebagian besar karena frustrasi. Saya berhenti mengejar kereta di jam-jam sibuk dan merebahkan tubuh di bangku terdekat. Saya menahan diri agar tidak menjadi bagian dari kekacauan, kepanikan, dan kebingungan akibat banyak tubuh yang berjejalan dan mendorong-dorong di sepanjang jalur kereta agar masuk ke kerja tepat waktu.

Kesibukan konstan dari satu tempat ke tempat berikutnya, sekilas kecemasan yang ditunjukkan “hanya” dari jam tangan Anda, berjalan terseok-seok di kereta bawah tanah pada jam-jam sibuk, jantung Anda akan berdetak lebih cepat dan lebih mudah menjadi gelisah, keringat mulai keluar dari atas telapak tangan Anda, kecemasan sekilas lainnya. Aduh, sudah hampir pukul 8.00 dan pasti Anda tidak dapat mencapai tempat kerja tepat waktu.

Sekarang cobalah untuk berhenti sesaat, jika gambaran diatas adalah Anda dan hal ini terjadi lima atau enam kali seminggu di atas beban kerja sehari-hari, ditengah kebutuhan membesarkan keluarga, Anda benar-benar memerlukan tempat untuk menyendiri dan memperbaiki Kesehatan Mental Anda.

Beberapa individu secara sadar dan aktif meningkatkan pola pikir positif dalam kehidupan mereka, yang merupakan langkah pintar dan cerdas.

Tetapi bagi mereka yang tidak melakukannya, kemampuan Anda dalam menangani situasi yang penuh tekanan mungkin akan menentukan struktur dan kesuksesan hidup Anda.

Kesehatan mental dan masalah kecemasan sama-sama merugikan kesehatan seseorang seperti halnya penyakit fisik lainnya, namun kita sering kali gagal mengetahui berbagai masalah mendasar yang sangat lazim terjadi.

Ketika topik Kesehatan Mental disinggung dalam suatu masalah, sayangnya umumnya diangkat dari sisi negatif. Sebenarnya seluruh spektrum Kesehatan Mental merupakan topik yang luas, kompleks dan sangat multidimensional.

Tidak hanya menolak mendiskusikan Kesehatan Mental secara terbuka, banyak individu dalam beberapa kasus masih menyangkal jika Kesehatan Mental mereka mungkin dalam kenyataannya sedang mengalami kelebihan beban.

Salah satu langkah pertama untuk meningkatkan Kesehatan Mental positif dalam kehidupan seseorang dimulai dengan mengenali Kesehatan Mental secara aktif. Dilengkapi dengan pengetahuan ini seseorang kemudian harus mengetahui langkah-langkah untuk memastikan sikap mental Anda berada dalam lingkungan yang terkendali.

Penolakan adalah komponen utama dari depresi dan kecemasan yang secara tidak langsung mencegah seseorang mengambil langkahlangkah positif pertama.

Menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research, “Jika Anda berada dalam suatu penyangkalan, Anda tidak bersikap realistis tentang sesuatu yang terjadi dalam hidup Anda—sesuatu yang kemungkinan besar cukup jelas bagi orang-orang di sekitar Anda.

Sayangnya, pada gilirannya hal ini dapat menyebabkan banyak masalah dan jatuh ke lubang tak mendasar. Beberapa tanda yang masuk didalamnya antara lain kesepian, depresi, dan merasa terisolasi. Juga termasuk kehilangan harga diri karena kehilangan pekerjaan atau keluarga karena meninggal.

Semua skenario di atas merupakan serangan terhadap Kesehatan Mental dan kesejahteraan seseorang, yang menyebabkan seseorang menjadi sakit mental, seolah-olah merasakan tidak memiliki seorang temanpun untuk berpaling.

Iklim ekonomi saat ini berdampak negatif pada individu dan keluarga mereka, pernikahan gagal karena pendapatan, kehilangan pekerjaan, dan tekanan untuk menjaga keutuhan keluarga di masa-masa yang penuh gejolak.

Meskipun banyak faktor yang berkontribusi terkait isu Kesehatan Mental, banyak ahli telah menyebutkan kemiskinan dan faktor ekonomi sebagai penyumbang utama status sosial ekonomi. Puncak tekanan individu bukan hanya perasaan rentan dan kerugian, tetapi juga secara serius merusak kepercayaan diri dan keyakinan mereka.

Mereka yang mencintai dan mendukung Anda dapat melihat apakah Anda terlihat lelah, jika rasa humor Anda berkurang, dan jika Anda sedang tidak menjadi diri sendiri.

Kombinasi masalah ini secara tidak langsung akan menimbulkan kerusakan kepercayaan diri seseorang, yang pada gilirannya mengurangi produktivitas mereka. (Wayne Dean Doyle / The Epoch Times / bri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...