Kita
mungkin sudah sering melihat adegan Film aksi di Televisi, ketika
seorang pembela kebenaran berjibaku mencoba mengalahkan musuhnya dengan
menggunakan senjata api. Sekali tertembak oleh sebuah peluru kecil
tersebut, seseorang dapat langsung jatuh tersungkur. Nah, penasaran
bukan bagaimana sih sebenarnya pistol itu bekerja ?, kebetulan sekali
ada teman yang memberi tahu tentang artikel ini. Silahkan menyimak.
Senjata Api ringan (dalam hal ini revolver)
merupakan alat bantu mekanis yang berfungsi menembakkan satu atau
sejumlah proyektil menuju target yang diinginkan, bekerja berdasarkan
prinsip fisika dengan mengaplikasikan teori mekanika pegas. Komponen
utama dari senjata api terdiri atas :
1. Hammer atau striker. Berfungsi sebagai pemukul.
2. Laras (barrel). Berfungsi sebagai pemandu peluru agar melesat lurus saat ditembakkan.
3. Pelatuk. Sebagai pengontrol momen penembakan.
2. Laras (barrel). Berfungsi sebagai pemandu peluru agar melesat lurus saat ditembakkan.
3. Pelatuk. Sebagai pengontrol momen penembakan.
Semua komponen tadi pada intinya
merupakan suatu rangkaian mekanisme yang berfungsi untuk mendukung
mekanisme penembakan proyektil.
Sedangkan proyektil adalah bagian dari
suatu sistem yang disebut cartridge, beroperasi dengan bantuan senjata
api berdasarkan azas teori Kinematika dan Hidrodinamika gas. Konstruksi
cartridge terdiri atas rangkaian :
1. Peluru (bullet)
Terbuat dari logam solid (biasanya Timah) yang berfungsi sebagai proyektil penghantam target.
Terbuat dari logam solid (biasanya Timah) yang berfungsi sebagai proyektil penghantam target.
2. Selongsong (case/shell)
Berfungsi sebagai induk dari keseluruhan sistem cartridge.
Berfungsi sebagai induk dari keseluruhan sistem cartridge.
3. Propelant
Sebagai sumber bahan bakar gas pendorong. Teknologi awal yang diterapkan pada senjata api, umumnya memakai bubuk mesiu hitam (black powder) yang menghasilkan sisa pembakaran 55% gas dan 45% asap.
Sebagai sumber bahan bakar gas pendorong. Teknologi awal yang diterapkan pada senjata api, umumnya memakai bubuk mesiu hitam (black powder) yang menghasilkan sisa pembakaran 55% gas dan 45% asap.
Namun semenjak ditemukannya komposisi
bubuk mesiu yang hampir keseluruhan residunya adalah gas minus asap
(smokeless powder) oleh Paul Vieille pada tahun 1884, mesiu hitam sudah
tidak digunakan lagi.
Kandungan senyawa dalam propelant yang dikenal dengan sebutan Primex ini adalah :
0-40% nitroglycerin,
0-10% dibutyl phthalate,
0-10% polyester adipate,
0-5% rosin,
0-5% ethyl acetate,
0.3-1.5% diphenylamine,
0-1.5% N-nitrosodiphenylamine,
0-1.5% 2-nitrodiphenylamine,
0-1.5% potassium nitrate,
0-1.5% potassium sulfate,
0-1.5% tin dioxide,
0.02-1% graphite,
0-1% calcium carbonate,
dan sisanya adalah nitrocellulose
0-10% dibutyl phthalate,
0-10% polyester adipate,
0-5% rosin,
0-5% ethyl acetate,
0.3-1.5% diphenylamine,
0-1.5% N-nitrosodiphenylamine,
0-1.5% 2-nitrodiphenylamine,
0-1.5% potassium nitrate,
0-1.5% potassium sulfate,
0-1.5% tin dioxide,
0.02-1% graphite,
0-1% calcium carbonate,
dan sisanya adalah nitrocellulose
4. Percussion cap atau umum disebut Primer
Senyawa logam yang sangat sensitif memantikkan api bila terkena hentakan. Komposisinya adalah Timah azide dan Potasium klorat yang ditanam dalam perunggu.
Senyawa logam yang sangat sensitif memantikkan api bila terkena hentakan. Komposisinya adalah Timah azide dan Potasium klorat yang ditanam dalam perunggu.
Saat pelatuk ditekan, hammer akan
terangkat ke belakang. Pegas yang ditanam pada gagang pistol, kemudian
mendorong hammer ke depan dan menghantam primer.
Hantaman dari hammer tadi memantikkan api
pada primer, hingga memancing ledakan gas yang mampat akibat
terbakarnya mesiu di dalam cartridge. Gas bertekanan tinggi inilah yang
kemudian mendesak peluru terlepas dari selongsong dan melesat melewati
laras senjata.
Meskipun terkesan sederhana, dibutuhkan
presisi yang amat tinggi dalam merakit senjata ini. Kesalahan kecil saja
dapat mengakibatkan kecelakaan fatal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar