Tiga perguruan tinggi swasta masuk dalam jajaran delapan perguruan tinggi yang terakreditasi A. Ketiganya Universitas Islam Indonesia, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Universitas Muhammadiyah Malang.
Sementara lima perguruan tinggi negeri yang terakreditasi A adalah Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Hasanuddin, Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Bandung. Dalam rilis Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT), UGM memperoleh nilai 378 dari maksimal 400. Sedangkan IPB meraih nilai 375 dan ITB dengan nilai 370.
Delapan perguruan tinggi ini merupakan bagian dari 30 perguruan tinggi se-Indonesia yang telah diakreditasi. Dua puluh PT mendapatkan nilai B sedangkan dua PT sisanya mendapatkan akreditasi C.
Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UGM, Prof. dr. Iwan Dwi Prahasto, M.Med.Sc., Ph.D., mengatakan hasil akreditasi institusi tersebut bukanlah tujuan akhir UGM. Nilai yang didapatkan UGM mengindikasikan bahwa proses peningkatan kualitas yang terus menerus dilakukan UGM membuahkan hasil positif.
Menurut Iwan, seperti disiarkan di laman UGM, Rabu 3 April 2013, untuk meraih Akreditasi A tidak mudah karena ada berbagai aspek penting yang dinilai, seperti ketercapaian visi-misi, tujuan dan sasaran, tata pamong, pengelolaan dan penjaminan mutu, mahasiswa dan lulusan, sumberdaya manusia, kurikulum, pembiayaan, sarana prasarana, sistem informasi, penelitian, kerja sama serta pengabdian kepada masyarakat.
Oleh karenanya dibutuhkan komitmen kuat berbagai pihak, pada tingkat universitas maupun unit-unit, tidak hanya pada level pimpinan melainkan juga karyawan operasional. “Program peningkatan kualitas tidak akan berhasil tanpa kerja keras mereka semua,” katanya.
Hal penting lainnya terkait dengan penilaian di antaranya adalah model pembiayaan pendidikan yang diterapkan UGM bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi. “UGM memiliki 150 jenis beasiswa untuk meningkatkan aksesabilitas terhadap pendidikan tinggi bagi mahasiswa kurang mampu secara ekonomi namun berprestasi secara akademik,” katanya.
Dari total sekitar 58 ribu mahasiswa, UGM memiliki dosen tetap sebanyak 2.080 orang belum termasuk dosen honorer yang berjumlah 400-an orang. “Lebih dari 38 persen dosen UGM bergelar doktor,” katanya seraya menambahkan jumlah guru besar mencapai 300-an orang.
Perolehan nilai akreditasi yang memuaskan ini sekaligus juga menjadi penyemangat UGM dalam meraih akreditasi internasional. Proses peningkatan kualitas secara berkesinambungan telah diterapkan oleh berbagai unit di lingkungan UGM. Pengakuan oleh lembaga internasional bereputasi tinggi telah diterima, misalnya oleh Program studi S1 Kimia UGM berhasil menjadi program studi pertama di UGM yang mendapatkan akreditasi internasional dari the Royal Society of Chemistry (RSC), London, England. RSC adalah organisasi internasional terbesar di Eropa yang berbasis di Cambridge, London, Inggris.
Jurusan Manajemen dan Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM saat ini tengah memasuki tahapan akhir yang sangat penting dalam rangka proses akreditasi dari Association to Advance Collegiate School of Business (AACSB). “Jika proses tersebut berhasil dengan baik maka UGM akan menjadi universitas pertama di Indonesia yang jurusan Manajemen dan Akuntansinya terakreditasi oleh AACSB,” kata Iwan.
Sumber: VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar