Jakarta (ANTARA News) – Murid-murid Sekolah Dasar Indonesia diperhitungkan oleh sejumlah negara pada ajang olimpiade internasional bidang sains dan matematika tingkat SD mulai diperhitungkan, demikian Direktur Pembinaan TK dan SD Ditjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah (Mandikdasmen) Depdiknas, Mudjito AK di Jakarta, Selasa.
“Kalau dua atau tiga tahun lalu, kehadiran delegasi Indonesia masih sebatas sebagai observer saja. Kini di ajang seperti Internasional Mathematics and Science Olympiad (Imso), Wizard At Mathematic International Competition (Wizard), International Mathematics Competition, dan Elementary Mathematics International Contest (EMIC, delegasi kita disegani bahkan menjadi ancaman bagi negara lain,” katanya.
Ia mengatakan, ketua tim olimpiade dari negara peserta lain seperti Thailand dan Taiwan menilai prestasi anak-anak Indonesia di ajang olimpiade tumbuh pesat bahkan dalam waktu singkat mampu mengungguli delegasi negara-negara lain yang selama ini selalu menjadi juara.
Bahkan, Ketua Tim Olimpiade dari Thailand mengaku delegasinya sudah tersusul oleh prestasi siswa Indonesia dan mereka berjanji untuk mengalahkan Indonesia di ajang-ajang sejenis pada tahun depan, katanya.
Mudjito mengatakan, seiring dengan semakin banyaknya ajang olimpiade internasional yang diselenggarakan di berbagai belahan dunia, maka sejumlah negara sudah ancang-ancang dengan menyelenggarakan pusat-pusat pelatihan khusus untuk olimpiade untuk bidang matematika, sains dan lainnya.
Ia mencontohkan Thailand dan Taiwan telah mengubah kurikulum pendidikan dengan menitikberatkan pada bidang ilmu sains dan matematika. Bahkan, Taiwan telah melaksanakan try out kurikulum baru mereka pada ajang IMSo yang baru lalu.
Posisi Indonesia pada ajang olimpiade internasional tingkat Asia sejajar dengan Singapura, Thailand, Taiwan dan Hongkong sehingga kehadiran delegasi Indonesia selalu menjadi ancaman bagi kompetitor.
Selain sebagai negara peserta, Indonesia juga telah mempelopori penyelenggaraan olimpiade matematika tingkat internasional yang dinilai positif oleh negara-negara peserta karena dilaksanakan secara fair.
“Kita selalu mengadakan moderasi soal yakni soal-soal yang disumbangkan dari negara-negara peserta dikumpulkan jadi satu kemudian secara bersama-sama kita melakukan pemilihan soal, sehingga pasti setiap peserta akan menerima soal yang pernah diajarkan di sekolahnya masing-masing,” katanya.
Panitia olimpiade di Indonesia juga selalu melibatkan wakil dari masing-masing negara, serta para juri bisa membahas secara bersama-sama soal dan menentukan nilai sehingga hasilnya benar-benar adil, katanya.
“Tidak demikian dengan penyelenggaraan ajang sejenis di negara lain seluruh kegiatan dimonopoli oleh panitia setempat sehingga peluang untuk terjadi kecurangan dimungkinkan,” katanya.
Delegasi Indonesia menjadi juara umum pada ajang kompetisi Matematika Internasional ke-3 Tahun 2009 (The 3rd WIZMIC 2009-Wizard at Mathematic Internasional Competition 2009) di Lucknow, India pada 27-30 Oktober 2009 lalu yang diikuti 207 peserta dari sembilan negara peserta.
Gelar juara umum diraih tim pelajar sekolah dasar Indonesia setelah menyabet 10 medali emas, sembilan perak dan lima perunggu dalam 3rd WIZMIC 2009 itu. Medali sebanyak itu diraih tim Indonesia dalam kategori individual contest dan team contest.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar