Selasa, 18 Juni 2013

Asal Usul Tanaman Mencari Gara-Gara

alt

Pada jaman dulu kala, seorang herbalis tua di Tiongkok menerima murid untuk membantu menjalankan bisnisnya. Herbalis ini menginginkan seseorang untuk diwarisi ilmu pengetahuan ramuan obat, karena dia tidak memiliki anak.

Tetapi setelah belajar hanya beberapa bulan, muridnya mulai menunjukkan ketidaksabaran. Dia ingin membuka klinik usahanya sendiri. Herbalis tua tersebut sangatlah kecewa karena dia percaya bahwa muridnya masih belum siap untuk mengatasi pasiennya sendiri.
Herbalis tua tersebut kemudian mengingatkan muridnya: “Satu hal yang harus saya ingatkan kepada anda, yaitu tanaman yang daun dan akarnya memiliki efek yang berlawanan dapat menyebabkan kebingungan. Anda harus tetap mengingat hal ini ketika mengobati pasien anda. Ketika daunnya menyebabkan pasien mengeluarkan keringat yang banyak, akarnya dapat menguranginya. “
Tetapi muridnya tersebut sibuk dengan pikirannya sendiri dan hampir tidak mendengarkan apa yang dikatakan oleh gurunya.
Suatu hari, seorang hakim setempat membawa anaknya ke klinik baru murid herbalis tersebut. Anak hakim tersebut mengeluarkan keringat yang sangat banyak. Murid herbalis tersebut menggunakan daun tanaman untuk mengobati pasiennya. Dia ingin mendapatkan hasil yang cepat sehingga dia menggunakan banyak sekali tanaman. Tetapi pasiennya berkeringat semakin banyak sehingga tangan dan kakiknya menjadi dingin seperti es.
Hakim itu dengan tergesa-gesa membawa anaknya ke herbalis tua, yang kemudian memberitahukan kepada hakim bahwa mantan muridnya telah menggunakan bagian tanaman yang salah, dimana dia seharusnya menggunakan akar tanaman bukannya daun tanaman.
Hakim tersebut sangatlah marah. Dia kemudian memanggil herbalis muda tersebut: “Mengobati pasien tanpa pengetahuan yang cukup, anda hanya mencari gara-gara.” Sejak saat itu, tanaman tersebut dikenal sebagai “Mencari Gara-Gara”
Tanaman Ephedra Sinica Tiongkok yang juga dikenal sebagai Ma Huang, berarti mati rasa dan kuning, dikatakan seperti itu karena tanaman tersebut berwarna kuning dan dapat menyebabkan sensasi mati rasa. Ephedra telah lama digunakan untuk mengobati masalah pernafasan dalam pengobatan alami Tiongkok.
Penelitian menunjukkan bahwa penderita asma dapat menarik nafas panjang dan dapat berolahraga dengan lebih ketat setelah menggunakan Ephedra Tiongkok. Sebagai obat asma, Ephedra sering dicampur dengan ginseng, ekspektoran yang juga membantu membersihkan paru-paru.
Ephedra juga digunakan sebagai bahan dalam pil diet. Akan tetapi, Ephedra juga menyebabkan efek samping seperti tekanan darah tinggi dan juga masalah jantung. Pada 2005, FDA melarang penggunaannya di Amerika Serikat. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...