Selasa, 18 Juni 2013

Kota Tersembunyi Inca Ditemukan Di Bawah Santiago


alt
Pemandangan Aerial Santiago, Chili, pada 29 Januari 2013. Para peneliti telah menemukan bukti baru keberadaan sebuah kota Inca yang penting di lokasi ibukota Chili saat ini, menunjukkan penjajah Spanyol tidak membangun Santiago dari bawah ke atas, melainkan menaklukkan pusat kota yang sebelumnya sudah ada. (Pablo Porciuncula/AFP/Getty Images)

Peneliti Chili telah menemukan benda-benda arkeologi, peta, dan tulisan-tulisan yang menunjukkan ibu kota Chili, Santiago didirikan dipusat kota Inka.

Teori ini telah ada selama beberapa dekade, tapi kurang fakta  untuk membuktikannya. Arkeolog di Museum Nasional Sejarah Alam Chili, RubĂ©n Stehberg dan peneliti Gonzalo Sotomayor dari Universitas Andres Bello) berangkat untuk mencari bukti-bukti itu.
Para peneliti menggali dan menemukan dokumen dan peta yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan yang memberikan bukti kuat dari sebuah pusat penting dari peradaban Inca yang sudah  di Santiago ketika Spanyol tiba.
Stehberg dan Sotomayor menyinggung nilai dalam mendukung pandangan Santiago yang ditetapkan sebelumnya sebagai pusat Inca, tak lebih dari lahan yang secara relatif belum berkembang dibangun oleh pemukiman Spanyol.
Tidak jauh dari Sungai Mapocho adalah alun-alun yang diapit oleh tanda-tanda dari sebuah peradaban yang subur, rumah, gudang, parit, dan kanal, pusat kekuasaan dari Gubernur Inca Quilicanta yang memerintah pada zaman protohistoric (waktu  sebelum adnya catatan sejarah awal budaya). Ini adalah visi yang dibawa ke kehidupan oleh laporan Stehberg dan Sotomayor diterbitkan pada bulan Januari lalu.
Pada tahun 1541, ekspedisi yang dipimpin oleh Pedro de Valdivia mempertaruhkan klaim di sini dan mendirikan pemukiman Spanyol Santiago.
"Keberadaan pemukiman Inca yang penting di tepi Sungai Mapocho [Santiago] memiliki sistem irigasi canggih dan penduduk pribumi yang sangat banyak," demikian laporan yang diterbitkan di Museum Nasional Sejarah Alam Chili. "Ini dengan cepat meyakinkan Pedro de Valdivia dan anak buahnya untuk mengukuhkan dirinyadi daerah tersebut," yang kemudian mereka sebut, "Santiago of New Extremadura."
Para peneliti juga menambah referensi sejarah baru untuk "tambo besar, yang terletak di sebelah alun-alun kota ini melalui perdebatan selama beberapa dasawarsa," tambo menjadi istilah Inca untuk sebuah bangunan administratif. Ini akan berada di tempat yang sama dengan alun-alun utama mereka, Plaza de Armas yang didirikan oleh orang Eropa.
Laporan ini mengakui bahwa adalah mungkin orang Spanyol membangun "tambo" ini dan referensi Inca adalah sebuah struktur Spanyol, tetapi juga bisa dibaca sebagai struktur Inca yang diambil alih oleh orang-orang Eropa.
Keberadaan pemukiman Inca yang penting ini di tepi Sungai Mapocho [Santiago] memiliki sistem irigasi canggih dan penduduk pribumi dalam jumlah banyak.
- Laporan Museum National Sejarah AlamChili
Bukti arkeologi telah ditemukan di bawah permukaan dari setengah bagian selatan dilembah Sungai Mapocho.
Beberapa temuan dari sebuah situs di sudut jalan Katedral dan Matucana di Santiago. Lima situs penguburan, dengan 22 kapal keramik InCa digali pada tahun 2001.
Dikutip dari penulis sejarah menjelaskan upacara penguburan Inca: orang mati mengenakan "pakaian yang paling pribadi yang mereka miliki," dan di tangan mereka ditempatkan jagung, kacang-kacangan, potongan buah labu, dan biji-bijian. Mereka diikat dengan tali dan ditempatkan dalam tanah bersama dengan teko, pot, dan mangkuk.
Makam diberi tanggal,arkeolog telah menemukan mereka memberikan bukti kuat keberadaan kota Inca sebelum kedatangan Eropa di daerah itu, menurut laporan tersebut.
Stehberg dan Sotomayor mengumpulkan banyak deskripsi parit dan kanalInca disertai  dengan peta. Para peneliti juga ambil referensi sejarawan Geronimo de Vivar, yang seorang saksi mata pendirian Santiago sebagai pendamping dari Pedro de Valdivia.
Menurut Vivac, Don Pedro memiliki tujuan untuk mendiami kota seperti Cusco, di tepi Sungai Mapocho, di mana orang-orang Indian bisa datang untuk melayani. Kota Inca cocok dengan deskripsi ini, kata Stehberg dan Sotomayor. (Epoch Times/dia)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...