Senin, 16 Desember 2013

Contoh Seorang Pemimpin Terbaik



Mungkin banyak orang yang berpendapat kalau saya ini ngaco, sok tau, atau palah, posting saya tentang SBY ini. Soalnya banyak orang yang berpikiran buruk tentang SBY, terutama dalam kinerja kepemimpinannya, namun dari posting ini saya membuktikan kalau itu adalah salah besar. Mari kita simak catatan saya ini yang sebenarnya adalah tugas sekolahku.


Tepat hari Jum’at, 9 september 1949 seorang ibu dengan susah payahnya melahirkan bayinya di sebuah rumah di desa Tremas, Arjosari, Pacitan, Jatim. Sembari di temani suaminya Raden Soekotjo, dengan usahamya akhirnya ia berhasil melahirkan anak semata wayangnya yang bernama Susilo Bambang Yudhoyono(SBY), yang kelak akan menjadi seorang pemimpin yang berani dan seorang pemimpin yang mencerminkan sikap pemimpin yang elok bagi negri ini.
BIOGRAFI SBY
Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono adalah Presiden RI ke enam dan Presiden pertama yang dipilih langsung oleh Rakyat Indonesia. Bersama Drs. M. Jusuf Kalla sebagai wakil presidennya, beliau terpilih dalam pemilihan presiden di 2004 dengan mengusung agenda "Indonesia yang lebih Adil, Damai, Sejahtera dan Demokratis", mengungguli Presiden Megawati Soekarnoputri dengan 60% suara pemilih. Pada 20 Oktober 2004 Majelis Permusyawaratan Rakyat melantik beliau menjadi Presiden. Pada pemilu berikutnya SBY kembali di lantik sebagai Presiden RI untuk periode 2009-2014, bersama Prof. Dr. Boediono.
Pada masa pendidikannya Susilo Bambang Yudhoyono meraih lulusan terbaik AKABRI Darat tahun 1973, dan terus mengabdi sebagai perwira TNI sepanjang 27 tahun. Beliau meraih pangkat Jenderal TNI pada tahun 2000.
 Sembari menjabat sebagai seorang militer beliau sekolah di Webster University, Amerika Serikat jurusan Management dan meraih gelar Master in Management tahun 1991. Lanjutan studinya berlangsung di Institut Pertanian Bogor, dan di 2004 meraih Doktor Ekonomi Pertanian.. Pada 2005, beliau memperoleh anugerah dua Doctor Honoris Causa, masing-masing dari almamaternya Webster University untuk ilmu hukum, dan dari Thammasat University di Thailand ilmu politik.
Text Box: SBY ketika memberikan pidato di PBB 

Karena seorang lulusan militer terbaik beliau sering dikenai tugas pada misi-misi luar negeri, seperti ketika menjadi Chief Military Observer United Nations Peace Keeping Operations (CMO UNPKO) dan Komandan Kontingen Indonesia di Bosnia Herzegovina pada 1995-1996.
Setelah mengabdi sebagai perwira TNI selama 27 tahun, dengan berat hati beliau mengalami percepatan masa pensiun maju 5 tahun ketika menjabat Menteri di tahun 2000. Atas pengabdiannya, beliau menerima 24 tanda kehormatan dan bintang jasa, diantaranya Satya Lencana PBB UNPKF, Bintang Dharma dan Bintang Maha Putra Adipurna. Atas jasa-jasanya yang melebihi panggilan tugas, beliau menerima bintang jasa tertinggi di Indonesia, Bintang Republik Indonesia Adipurna.

SEORANG PEMIMPIN YANG BERWIBAWA
            Tepat pada tanggal 26 Desembaer, kala itu presiden sedang berada di Nabire, Papua untuk memberi bantuan kepada para korban bencana gempa bumi Papua. Sementara waktu itu pula di Meulaboh, terjadi gempa bumi yang seketika mengagetkan masyarakat Aceh, setelah gempa secara cepat  air pantai mulai menyusut dan  seketika setelah itu tsunami datang dan langsung meluluhlantakan semua yang di hantamnya.
            Ketika berita tsunami telah sampai pada presiden, seketika naluri  seorang pemimpin muncul dan beliau langsung mengatur strategi untuk segera memberi bantuan pada masyarakat aceh, dan waktu itu pula beliau langsung terbang ke Aceh, dan membuktikan bahwa pemerintah pusat tanggap dan tidak diam dalam memberi konstribusi bagi rakyat Aceh. Itu adalah salah satu kisah beliau di saat menjadi presiden yang dapat kita ambil hikmahnya. Selain itu saya juga memiliki suatu hal menarik yang ada dalam pribadi beliau.
            Dari buku yang berjudul “HARUS BISA” karya Dr. Dino Patti Djalal, ada salah satu hal yang dapat saya ambil dari kewibawaan SBY sebagai pemimpin, yaitu dia tidak mendewakan kekuasaan. Sampai kini kita masih hidup dalam budaya yang mendewakan kekuasaan, baik pusat maupun daerah, itu berlaku tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negri.
Ada ucapan Menlu Hasan Wirajuda, salah satu diplomat Indonesia terbaik, yang saya baca dalam buku ini : “Jangan pernah gadaikan diri untuk jabatan”. Memang jabatan dan kekuasaan penting untuk aktualisasi diri namun itu bukanlah segalanya, dan bukan syarat mutlak untuk mengukur sukses.
            Pernah suatu ketika Presiden SBY di calonkan sebagai penerima penghargaan Nobel Pewrdamaian, karena atas keberhasilannya memanfaatkan kondisi bencana Aceh untuk dapat menjadi solusi perdamaian antara GAM (Gerakan Aceh Merdeka) dan RI. Banyak orang yang bertaruh SBY akan mendapatkan penghargaan itu, namun ternyata tuhan berkehendak lain. Setelah diumumkannya pemenang nobel tanggal 13 oktober 2006 banyak yang sedikit kecewa bahwa bukan presiden SBY-lah pemenangnya namun Muhammad Yunus, pendiri Gramen Bank yang berjasa membantu kaum miskin terutama perempuan, melalui kredit mikro.
Namun tidak bagi SBY, menurutnya pencalonan itu ia anggap sebagai penghormatan pribadi dan untuk Indopnesia. Setelah kabar itu diberitahu ke SBY tidak ada ekspresi sedih atau kecewa dalam muka SBY, seolah itu hanya laporan cuaca hari ini akan hujan rintik-rintik, dan SBY malah menyuruh ajudannya untuk mengundang M. Yunus datang ke istana. SBY juga bekomentar: “Jangan lupa, kita sudah mendapatkan prize di lapangan itu, dan prize yang satu ini akan terus mulia dengan atau tanpa penghargaan Internasional”.
    Dari berbagai sumber yang saya dapatkan di buku-buku dan situs-situs internet tertentu, saya menemukan banyak sekali hal positiv yang dapat diambil di segala aspek dari pribadi SBY ketika menjabat pemerintahan maupun sebagai warga negara biasa, namun itu pasti tidak cukup kalau hanya dengan sedikit coretyan tokoh idolaku ini
            Namun sayangnya banyak hal positiv SBY yang tidak terekspos media, jadi banyak dari kita-kita yang belum tau sikap dan perilaku sebenarnya dari pemimpin kita. Banyak orang-orang yang melontarkan hal negativ kepada SBY tanpa berfikir panjang, itu adalah contoh orang yang belum paham bagaimana cara menilai orang dengan baik. Memang setiap orang pasti ada kekurangannya, namun tidak semuanya negativ, pasti ada positivnya. Dari hal itulah banyak orang yang hanya mengetahui sisi buruk dari pribadi SBY tanpa mengetahui seluk beluk yang sebenarnya.
            Setiap sesuatu baik dan buruk pasti ada hikmahnya.
“Sometime not getting what you want is a wonderful stroke of luck”,( kadang kala tidak            mendapat sesuatu yang kau inginkan itu adalah suatu berkah di kemudian waktu).
            Dikala kita tidak berhasil dalam suatu usaha kita tidak harus meratapi kegagalan itu, namun ambilah hikmah dari kegagalan itu.
            Setiap sesuatu pasti ada hal positiv dan negativnya, dan setiap rang pasti memiliki sisi positiv dan negativnya, jika itu menurutmu baik maka ambilah jika itu buruk maka jauhilah “Sesungguhnya orang yang hebat itu adalah orang yang dapat membedakan yang hak dan yang batil.
SEKIAN
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA SEDIKIT CATATAN DARI SAYA
SEMOGA BERMANFAAT DAN DAPAT DIAMBIL HIKMAHNYA 

Penulis : Maghriza Rakha Adyatma
Sebagian di ambil dari : d.iwikipedia.org







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...